Perjalanan Toilet Training Kakak

Semoga tulisan ini bisa diambil hikmahnya

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya termasuk telat ngajarin anak untuk toilet training karena kakak sempat didiagnosa speech delay dari beberapa tips yang saya baca tentang toilet training diharapkan dilakukan saat anak sudah bisa berbicara atau memberikan signal ingin buang air kecil. Jadi saya mulai di usia 3 tahun.

Mungkin yang suka baca-baca cerita toilet training banyak sekali metodenya ya. Kalau saya pakai cara setiap malam dibiasakan untuk buang air kecil di toilet selama sebulan. Lalu biasanya nanti akan terjadi perubahan dengan dilihat pampers yang digunakan kering. Walaupun tidak kering seutuhnya juga kadang. Setelah itu baru saya ajarkan untuk pipis di pagi hingga siang hari per dua jam sekali. Saya memang tidak mencatat akhirnya berapa lama bisa full lepas diapers. Setelah terlihat diapers kering dan anak mulai bisa mengatur untuk pipis maka saya baru full lepas diapers. Itupun kecolongan siangnya ngompol tiga kali kalau tidak salah. Kalau malam jarang terjadi. Cuman yang menjadi catatan kalau ingin buang air kecil ditengah malam dia merasa malas jadi seringnya tidur jadi tidak nyenyak lalu menangis karena ingin buang air kecil tapi juga mengantuk. Seperti dilema mungkin yaaa bagi dia hehe. Untuk training buang air besar memang tidak bebarengan dengan buang air kecil karena anaknya menolak. Sayapun tidak mau memaksa. Mungkin selesih antara full lepas diapers dan bisa buang air besar dikamar mandi ada sekitar 6 bulan. Di bulan Juni 2022 baru benar-benar bisa full lepas diapers. Cara yang digunakan adalah awalnya sounding dahulu, beri pengertian bahwa sudah besar bla bla bla.

Mengapa metode ini yang saya gunakan padahal banyak yang menyarankan langsung lepas diapers saja nanti dia merasa tidak nyaman jadi cepat berhasilnya. Tapi metode ini tidak cocok untuk kewarasan saya haha. Kalau tiba-tiba anak buang air kecil di kursi gimana? Gimana cara menghilangkan baunya? tidak kebayang oleh saya. Dan pipiskan itu najis ya kalau dalam Islamjadi harus cepat dibersihkan. Belum lagi si adek yang sedang ingin tau. Kalau saya tidak mengapa prosesnya penjang asal kita memang punya waktu yang sudah disepakati. Kerja sama dengan orang terdekat juga penting. Kadang kita sebagai ibu-ibu ada rasa lelah pasti, maka delegasikan ke orang terdekat tidak masalah. Kalau saya kerja sama dengan suami, apalagi saat si adek masih suka nyusu di malam hari dan si kakak ingin pipis jadi harus sama ayahnya dahulu.

Enjoy the process itu penting! Walaupun kanan kiri sudah lulus toilet training dan kita belum, jangan panik dulu dan jangan berkecil hati karena kita tidak berdiri di sepatu mereka. Jadi stop membandingkan!

Selamat membersamai anak-anak dengan bahagia, bu

Agustus 2022